Ndesone ayah-ibu
Ucapan Terima Kasih
Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu terciptanya BLOG ini.
Semoga BLOG ini bermanfaat bagi kita semua.
Semoga BLOG ini bermanfaat bagi kita semua.
PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH RUMAH TANGGA
Kontribusi dari Giacinta Hanna
Selasa, 08 April 2008
Sampah Rumah Tangga terdiri dari sampah organik dan anorganik.
Sampah organik dibagi dua yaitu :
- Sampah Organik Hijau (sisa sayur mayur dari dapur)
Contohnya : tangkai/daun singkong, papaya, kangkung, bayam, kulit terong, wortel, labuh siam, ubi, singkong, kulit buahbuahan,nanas, pisang, nangka, daun pisang, semangka, ampas kelapa, sisa sayur / lauk pauk, dan sampah dari kebum(rumput, daun-daun kering/basah) .
- Sampah Organik Hewan yang dimakan seperti ikan, udang, ayam, daging, telur dan sejenisnya. Sampah anorganik yaitu berupa bahan-bahan seperti kertas, karton, besek, kaleng, bermacam-macam jenis plastik,styrofoam, dll.
Sampah organik hijau dipisahkan dari sampah organik hewan agar kedua bahan ini bisa diproses tersendiri untuk dijadikan kompos. Sedangkan sampah anorganik berupa plastik dikurangi pemakaiannya, memakai ulang barangbarang
yang diperlukan, didaur ulang, yang masih bersih dikumpulkan dan diberikan kepada pemulung.
Sampah anorganik yang dapat didaur ulang misalnya :
- kemasan-kemasan plastik untuk dijadikan tas.
- Botol plastik bekas dapat dibuat menjadi tutup gelas.
- Gelas plastik bekas dapat dibuat pot-pot tanaman
Sampah yang bersih dapat dijual/diberikan pada pemulung. Misalnya karton, kardus, styrofoam, besek, botol, plastikplastik kemasan makanan, kantong-kantong plastik, koran, majalah, kertas-kertas, dan sebagainya. Jenis-jenis yang bersih ini pisahkan dalam satu kantong, langsung saja diberikan pada pemulung tanpa dibuang ke bak sampah terlebih dahulu. Sampah yang benar-benar kotor dan kita tidak bisa mendaur ulang, tidak layak diberikan pada pemulung. Inilah yang dibuang dalam bak sampah. Dengan demikian kita dapat membantu mengurangi volume sampah yang dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Mendaur Ulang Sampah Dapur Rumah Tangga
Alternatif 1 :
Siapkan :
- Kardus
- Bantalan yang dibuat dari sabut kelapa yang dibungkus dengan kasa nyamuk plastik
- 5-6 kg kompos yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan
- Sampah yang telah dipotong-potong ukuran 2 - -4 cm
- Alat pengaduk
- Karung plastik yang berpori-pori (untuk membungkus kardus) atau keranjang tempat cucian baju kotor (takakura).
Cara membuat :
- Letakkan bantalan sabut kelapa diatas adukan kompos + sampah
- Lakukan lapis demi lapis sampai kardus penuh. Kardus disimpan di dalam keranjang (takakura) atau bungkus dengan karung plastik yang berpori. Letakkan ditempat yang tidak terkena hujan dan terik matahari. Setiap 3-4 hari dibuka dan diaduk-aduk, lakukan terus sampai seluruh sampah menjadi hitam, hancur.
- Sampah telah berubah menjadi kompos siap pakai/dijual. (untuk dijual, diayak terlebih dahulu). Jika kardus pertama penuh, buatlah kardus kedua, dst.
Alternatif 2 :
- Wadah drum, ember plastik atau gentong
- Wadah diberi lubang didasarnya untuk pertukaran udara
- Bahan sampah yang dipotong 2 – 4 cm
- Mikroorganisma pengurai sebagai aktivator. Contohnya EM-4, Starbio, Temban. Bahan-bahan ini bisa diganti dengan kompos dari tumbuh-tumbuhan.
- Air
- Alat pengaduk.
Cara membuat :
- Bahan sampah dimasukkan didalam wadah selapis, kemudian ditambahkan kompos atau mikroorganisma pengurai
- Lakukan terus menerus selapis demi selapis sampai wadah penuh
- Disiram dengan air secara merata
- Pada hari ke 5 -7, media dapat diaduk-aduk. Pengadukan diulang setiap lima hari dan dihentikan sampai sampah menjadi hitam dan hancur.
- Sampah telah berubah menjadi kompos.
Catatan :
Pengaturan suhu merupakan faktor penting dalam pengomposan. Salah satu faktor yang sangat menentukan suhu adalah tingginya tumpukan. Tumpukan lahan yang terlalu rendah akan berakibat cepatnya kehilangan panas. Ini disebabkan tidak adanya cukup material untuk menahan panas yang dilepaskan sehingga mikroorganisma tidak akan berkembang secara wajar. Sebaliknya bila timbunan terlalu tinggi, akan terjadi kepadatan bahan organic yang diakibatkan oleh berat bahan sehingga suhu menjadi sangat tinggi dan tidak ada udara di dalam timbunan. Tinggi timbunan yang memenuhi syarat adalah 1,2 – 2,0 meter dan suhu ideal selama proses pengomposan adalah 40 derajat-50 derajat C.
Untuk mempercepat terjadinya proses pengomposan, maka pH timbunan harus diusahakan tidak terlalu rendah. Namun, pH timbunan yang rendah dapat dicegah dengan pemberian kapur, abu dapur atau abu kayu. Bahan mentah yang baik untuk penguraian atau perombakan berkadar air 50 – 70 %. Bahan dari hijauan biasanya tidak memerlukan tambahan air, sedangkan cabang tanaman yang kering atau rumput-rumputan harus diberi air saat dilakukan penimbunan. Kelembaban timbunan secara menyeluruh diusahakan sekitar 40 – 60 %. Pada saat pengomposan akan timbul asap dari panas yang dikeluarkan. Hal ini akan mengakibatkan timbunan bahan menjadi kering. Agar hal ini dapat diketahui sedini mungkin, ke dalam timbunan perlu ditancapkan bambu panjang.
Oleh Giacinta Hanna - untuk kebonkembang.com
Arsitek Lanskap
Daftar Pustaka :
Gerakan Hidup Bersih – Sehat – Peduli Lingkungan.2008. Paroki St. Arnoldus : Bekasi.
Ismawati,Effi.Musnamar, 2005. Pembuatan dan Aplikasi Pupuk Organik Padat. Penebar Swadaya : Jakarta.
Ismawati, Effi.Musnamar.2005. Pupuk Organik. Penebar Swadaya : Jakarta.
Tabulampot, Solusi Berkebun Di Lahan Sempit
22 Desember, 2006 · Disimpan dalam Tip & Trik
Republlika Online, Rabu, 06 Oktober 2004
Pada tabulampot air dan pupuk dapat diserap sampai 80 persen. Sedangkan pada tanaman biasa air dan pupuk menyebar ke sekitarnya. Tinggal di perkotaan tapi ingin memuaskan hobi sekaligus memiliki kebun buah-buahan? Bisa. Ada tabulampot (tanaman buah-buahan dalam pot). Tak perlu lahan yang lapang, cukup di tempat terbatas, dan dapat diatur sesuai keinginan. Dalam kaleng bekas cat, drum, atau wadah-wadah lainya. Mediumnya pun bermacam. Tanah adalah medium yang biasa. Atau, Anda dapat memanfaatkan sekam.
”Sekarang model seperti ini lagi tren,” kata Marsono, konsultan pertanian dan pemasaran dari PT Niaga Swadaya pada pameran tanaman yang diselenggarakan Trubus di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pekan silam.
Sebenarnya menanam tanaman buah dalam pot sudah lama dilakukan orang. Setelah besar biasanya tanaman dipindahkan ke lahan. Namun, tabulampot baru menjadi tren karena kini dianggap indah, dan bila dibisniskan hasilnya memuaskan.
Tabulampot bisa menjadi solusi bagi yang ingin berkebun di lahan sempit. Dengan memanfaatkan lahan yang tidak luas, beberapa jenis tanaman bisa ditempatkan dalam lokasi yang berdekatan. Selain itu, hampir semua jenis tanaman buah-buahan bisa ditanam dalam tabulampot. Seperti sawo, mangga, rambutan, jeruk, belimbing, kedondong, jambu air, nangka, salak, dan lainnya. ”Hampir semua, bisa kecuali durian, bisa dijadikan tabulampot. Sebab, akar durian tidak fleksibel seperti tanaman lain. Mungkin nanti suatu saat kalau teknologinya sudah ada pasti bisa,” tutur Marsono.
Dari semua jenis tabulampot, yang paling mudah ditanam adalah mangga dan jambu air. Sedangkan tanaman lainnya perlu ketekunan karena memiliki karakter yang berbeda. Selain itu, pada tabulampot proses berbuahnya lebih cepat dibanding tanaman biasa. Mangga tabulampot, misalnya, bisa berbuah dalam waktu sekitar tiga tahun. Mangga biasa perlu waktu hingga lima tahun.
Itu karena tabulampot ditanam di tempat yang terbatas sehingga pasokan air maupun pupuk bisa diatur sesuai keinginan dan tidak tersebar ke mana-mana. Berbeda dari tanaman biasa yang ditanam di atas lahan, pasokan air dan pupuk bisa menyebar ke tempat sekitarnya sehingga kebutuhan tanaman pada dua hal itu berkurang. ”Pada tabulampot penyerapan air dan pupuk sampai 80 persen,” kata Marsono.
Bila sudah tumbuh besar, tabulampot bisa dipindah ke tempat lain yang lebih besar. Rasa buahnya juga tidak berbeda dari tanaman biasa. Merawatnya juga tidak jauh berbeda dari tanaman biasa yang memerlukan air, pupuk, penggemburan, penyemprotan hama, dan sanitasi lingkungan.
Terbatas
Memiliki tabulampot bukan tanpa kelemahan. Karena peredaran akarnya dibatasi, otomatis kemampuan berbuahnya juga terbatas. Sebatang mangga tabulampot maksimal bisa menghasilkan buah antara lima sampai delapan untuk sekali musim panen. Berbeda dari pohon biasa yang jumlahnya bisa banyak. Kalau dipaksakan tanaman bisa tidak berbuah di musim berikutnya, atau mati. ”Karena itu, sebaiknya tabulampotnya banyak sehingga jumlahnya sama dengan sebuah pohon biasa.”
Usia sebuah tabulampot mangga maksimal sekitar 10 tahun. Pohon mangga biasa bisa puluhan tahun. Bagi yang hobi, kendala itu tidak menjadi masalah. Banyak orang yang bisa meraih sukses dengan hobi ini. Bahkan bisa mengembangkannya hingga berbuah dalam jumlah besar. ”Mengurusnya sama dengan mengurus anak,” kata Wahidin Yunus, pengembang tabulampot yang sukses.
Ia tertarik menjalankan hobi ini karena memang menyukai tanaman, dan lagipula tabulampot bisa dilakukan di lahan terbatas. Bermodal pekerjaannya di Sudin Pertanian Pemprov DKI dan lahan 1.000 meter persegi di kawasan Cimanggis, Bogor, ia memulai hobinya sejak empat tahun silam.
Hobi coba-coba itu tanpa disangka bisa berkembang pesat sampai kini. Wahidin mengatakan memiliki sekitar 100 pohon mangga, semangka, dan beberapa pohon lain seperti kedondong, rambutan, nangka dan sebagainya. Resep keberhasilan bisnisnya ini berkat informasi yang rajin ia serap dari berbagai pertemuan maupun pameran tentang tabulampot dan usahanya yang tanpa henti.
Selain itu, Wahidin menerapkan kiat yang sedikit berbeda dari pengembang tabulampot lainnya. Ia menggunakan sekam padi, pupuk, dan tanah merah. Ia menanam tabulampot dengan komposisi 4:1:2 (empat ember sekam padi, satu ember pupuk kandang, dan dua ember tanah merah). ”Cara seperti ini memudahkan kita memindahkan tanaman ke tempat lain,” ujarnya.
Bila tanaman terus berkembang, drum yang digunakan sebagai tempat menyimpan tabulampot jebol karena berkarat. Agar akar tidak tembus ke tanah, Wahidin mengganjal alas drum dengan batu bata secukupnya guna mencegah akar pohon masuk ke dalam tanah.
Tabulampot Mangga Paling Diminati
Dari tabulampot buah-buahan, tanaman mangga yang paling diburu pecinta tabulampot. Marsono, konsultan pertanian dan pemasaran PT Niaga Swadaya, mengungkapkan, tabulampot mangga yang belum berbuah biasanya dijual sekitar Rp 200 ribu per pohon. Namun, yang sudah berbuah bisa mencapai Rp 400 ribu lebih per pohon. ”Soalnya sudah terbukti berbuah dan terlihat cukup menarik,” katanya beralasan.
Ucapan Marsono itu dibuktikan oleh Wahidin Yunus, salah seorang pengembang tabulampot yang sukses. Tanaman mangganya yang ia buat tabulampot dengan modal sekitar Rp 100 ribu ia bisa menjual kembali seharga Rp 1,5 juta.
Mangga tabulampot miliknya bisa menghasilkan buah hingga 40 buah sekali musim panen. Ia mengakui, tanaman mangga paling mudah dijadikan tabulampot karena itu tanaman ini menjadi favorit para penggemar tabulampot, baik pemula maupun yang sudah lama.
Harga bibitnya relatif tidak terlalu mahal, yakni sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu dengan tinggi sekitar satu meter tiap pohon. ”Biasanya sekitar enam bulan sudah bisa panen,” ungkap Marsono.
Tentang bibitnya, Wahidin Yunus, salah seorang pengembang tabulampot yang sukses, mengaku memburunya hingga sampai ke Majalengka, Jawa Barat. Kawasan itu memiliki bibit tanaman, terutama untuk tabulampot, yang baik.
14 Desember, 2006 · Disimpan dalam Tip & Trik
Mencangkok atau okulasi adalah teknik pengembangbiakan tanaman yg sangat cocok utk di tanam di dalam pot. Di samping karena qualitas buahnya terjaga sama spt induknya juga nantinya pohon tumbuh tidak terlalu tinggi. Pohon yg dikembangbiakan dg teknik cangkok tidak akan mempunyai akar tunggang.
Tanaman yg dapat dicangkok adalah tanaman buah berkayu keras atau berkambium. Contoh : Mangga, jambu, jambu air, jeruk, dll.
Alat-alat yg diperlukan :
1. Pisau yg kuat dan tajam.
2. Serabut kelapa atau plastik kresek.
3. Tali atau karet ban dalam bekas.
4. paku panjang 10 cm.
5. Ember atau apa saja media lain utk menampung air.
6. kursi/tangga/stegger, jika cabang terlalu tinggi.
7. Campuran tanah subur : Pupuk kandang : serabuk gergaji perbandingan 1:1:1
Langkah-langkah mencangkok :
1. Pertama, pastikan bahwa induk semang tanaman adalah dari varietas unggul, agar hasilnya nanti adalah bibit unggul juga.
2. Tentukan cabang yg lurus dan cukup besar agar nanti pohon cukup kuat utk mandiri. Kira-kira sebesar pergelangan tangan anak atau berdiameter 3 cm.
3. Selanjutnya, kerat pangkal cabang menggunakan pisau. Kerat sekali lagi dari keratan pertama berjarak sekitar satu kepalan tangan atau 5 cm.
4. Buang kulit antara keratan tadi.
5. Setelah kulit kayu bersih, kerok lendir/getah sampai bersih dan kayu tidak licin lagi.
6. Ambil serabut kelapa atau plastik secukupnya ikat bagian bawah dulu.
7. Bentuk sedemikian rupa sehingga membentuk penampung, isi dengan campuran tanah yg sudah dipersiapkan. Isian harus cukup padat dengan cara ditekan-tekan.
8. Ikat bagian atas serabut atau plastik dan pastikan campuran tanah tertutup rapat.
9. Buat lubang-lubang utk pembuangan air berjarak 1 cm antar lubangnya (jika medianya adalah plastik).
10. Siram air sampai air menetes dari cangkokan.
Tunggulah sekitar 4-6 minggu sebelum cangkokan siap dipisahkan dari induknya. Ingat selalu utk menyirami cangkokan setiap pagi dan sore hari. Utk memastikan bahwa tanaman yg dicangkok sudah jadi, check apakah sudah keluar akar yg cukup banyak, biasanya sampai menembuas plastik atau serabut pembungkus.
Jika kondisi ini sudah memenuhi syarat, potong tanaman dari induknya. Sebaiknya memotong menggunakan gergaji agar tanaman tidak rusak.
Kurangi daun dan ranting. sisakan beberapa lembar daun saja.
Kegiatan selanjutnya setelah selesai mencangkok adalah menanam hasil cangkokan.
Persiapkan alat2 di bawah ini :
1. POT
Banyak media tanam yg bisa dimanfaatkan utk menanam TaBuLamPot. Bisa pot beneran yg dari keramik atau semen, kaleng drum bekas, atau apa saja yg penting cukup kuat utk menahan tanah dan perkembangan akar tanaman. Utk hasil maksimal diameter pot adalah setengah tanaman yg ditanam. Contoh : Aku akan menanam sebatang jambu air dengan tinggi 1 m, maka diameter pot yg disarankan adalah 50 cm.
2. Media tanam
Umumnya adalah campuran antara tanah, pasir, serbuk gergajian, sekam padi, atau pupuk kandang. Gunakan media tanam yg paling mudah didapat disekitar rumah. Kalau Aku biasa menggunakan tanah, pasir atau serbuk gergaji, dan pupuk kandang. Serbuk gergaji bisa minta di tukang kusen yg biasanya ada di dekat perumahan.
3. Batu kerikil, pecahan gentang, atau batu split.
4. Batang bambu utk penyangga tanaman.
Langkah-langkah penanaman :
1. Pertama, pastikan pot sudah cukup lubang di bawah utk proses drainase. Ini penting, agar air yg tidak terpakai bisa keluar dan dari pot dan pot tidak banjir. Jika media yg dipakai adalah drum lubangi bagian dasar secukupnya.
2. Dalam keadaan terbuka keatas, isilah pot terlebih dahulu dg kerikil, batu split ,pecahan gentang, pecahan keramik (dibuat menjadi kerikil). Gunanya utk menahan tanah agar tidak tergerus air sedikit demi sedikit. Tinggi kerilkil sekitar 3 - 5 cm.
3. Campur tanah, pasir/serbuk gergaji, pupuk kandang dg perbandingan 2:1:1. Aduk2 campuran itu sehingga merata benar.
4. Isialah pot yg sudah disiapkan dengan capuran tanah setengah tinggi pot.
5. Buat cekungan di bagian tengah tanah, kemudian dg hati-hati letakan tanaman di bagian ini.
6. Urug batang tanaman dg sisa tanah hingga ketinggian 3/4 tinggi pot.
7. Tekan-tekan tanah utk memadatkan tanah, dan pastikan tanaman bisa berdiri dg tegak dan cukup kuat.
8. Buatlah penyangga utk menopang batang tanaman yg baru ini caranya menopangnya dg bambu dr tiga sudut yg berbeda, kemudian ikat seperlunya.
9. Ada baiknya tutup tanah dengan pupuk kandang kira-kira setebal 2-3 cm.
10. Siram tanaman baru Kamu sampai air keluar dr lubang pembuangan pot.
Sekarang, tinggal kesabaran dan ketelatenan utk merawat tanaman baru ini. Siramlah setiap pagi dan sore, hindari penyiraman di siang hari, karena akan sia-sia. Sebelum air terserap oleh tanaman akan menguap duluan oleh terik matahari.
Perhatikan jg masalah penyinaran, yg baik adalah tanaman yg ckp mendapatkan sinar matahari (tergantung jg jenis tanamannya). Kondisi yg paling bagus adalah tanaman yg mendapatkan sinar matahari dari pagi sampai jam 11 siang, dan terlindungi dari sinar matahari secara langsung setelah jam itu.
26 Desember, 2006 · Disimpan dalam Tip & Trik
Zaman serba praktis dan cepat, ini ada tip dan trik cara cepat mencangkok. Hasil dijamin lebih cepat dan lebih mudah terutama jika mencangkok di dahan yg tinggi.
Tehniknya hampir sama dengan cara mencangkok yang biasa, bedanya adalah media tanah sudah lebih dulu dimasukkan ke dalam kantong plastik. Media tadi dimasukkan ke dalam kantong plastik ukuran ¼ kg untuk diameter batang
yang kecil dan ½ kg untuk diameter batang yang lebih besar (ukuran kantong plastik disesuiakan dengan diameter batang yang akan dicangkok).
Pengisian media ke dalam lembaran plastik :
Isikan media dan padatkan sampai ¾ plastik, kemudian tarik ujung kantong plastik dan ditalikan. Dari 2 kg media akan dihasilkan 15-20 media dalam kantong plastik. Media dalam kantong plastik tersebut tahan sampai dengan 1 bulan.
Cara penggunaan media tersebut tinggal menyobek/mengiris memanjang satu sisi kantong plastik dan sisi sobekan tadi dimasukkan dari bagian bawah luka bila posisi batang melintang atau datar, pada posisi batang tegak memasukkan bebas, kemudian diselubungkan secara merata ke keratan batang tanaman. Lakukan pengikatan, agar media pada posisi yang benar (letak sobekan menghadap ke
atas (bila posisi batang mendatar) dan media rata menyelubungi/menutup keratan/luka di batang tanaman).
Dengan tehnik ini diperoleh keuntungan:
1. Pencangkokan lebih cepat dan ringkas.
2. Jumlah tanaman yang kita cangkok bisa lebih banyak per satuan waktu.
3. Kita punya persediaan media dalam kantong plastik yang mudah dibawa kemana-mana dan mudah dipakai sewaktu-waktu.
Cat :
Tambahkan hormon pertumbuhan atau vitamin, contoh Liquinox Start Vitamin B-1 yang banyak dijual di toko pertanian dengan dosis 2 cc untuk 1 liter air.Atau mudahnya 1 sendok makan = 1 tutup kemasan = 10 cc = 10 ml. Kalau kesulitan mencari hormon tumbuh dapat menggunakan pupuk Urea yang dicairkan dengan kadar 1 % atau 1 gr/1 lt air.
Contoh penggunaan media: 2 kg serbuk kelapa kering dicampur dengan 1liter air yang sudah dicampur dengan 1-3 tetes hormon pertumbuhan, kemudian diratakan hingga diperoleh campuran yang basah.
Mari Berkebun…!